Apakah Boleh Memelihara Kucing saat Hamil? Perhatikan Ini!

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Pratiwi Utami
dr. Boy Abidin, Sp.OG, Subsp. F.E.RDokter Spesialis Klinik Bayi Tabung Mbrio
Konsultasi dengan Dokter
Ilustrasi pelihara kucing saat hamil (sumber: Freepik.com/our-team)

Ilustrasi pelihara kucing saat hamil (sumber: Freepik.com/our-team)

Jumat, 11 Agustus 2023

Banyak orang percaya bahwa memelihara kucing saat hamil itu berbahaya. Namun, benarkah demikian?


Pada intinya, ibu hamil boleh saja memelihara kucing selama kucing yang dipelihara dalam kondisi sehat dan bersih.


Risiko gangguan kesehatan saat hamil akan meningkat apabila banyak kucing liar tidak terpelihara di sekitar lingkungan tempat tinggal Anda.


Memangnya, risiko apa saja sih yang bisa mengganggu kehamilan Anda? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Risiko Ibu Hamil Tinggal dengan Kucing


Seperti yang telah disebut sebelumnya, selama kucing terawat, sehat, dan bersih, Anda yang sedang hamil tidak perlu risau.


Namun, apabila kucing tidak terawat, Anda berisiko terinfeksi toksoplasmosis yang biasanya berada di kotoran kucing. Ibu hamil biasanya terkena infeksi ini ketika membersihkan kotoran kucing.


Lalu, bagaimana parasit tersebut hinggap di kucing dan kotorannya?


Nah, ini biasanya terjadi kalau kucing peliharaan berkeliaran di luar rumah lalu menangkap mangsa, semisal tikus atau binatang lainnya. Kalau si mangsa dihinggapi parasit toksoplasmosis, kucing peliharaan Anda pun bisa tertular.


Akhirnya, parasit tersebut pun muncul di kotoran kucing.


Jadi, pastikan Anda dan keluarga merawat kucing sebaik mungkin untuk menghindari parasit ini, ya!

Apa Itu Toksoplasmosis dan Bahayanya?

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan parasit Toxoplasmosis gondii. Parasit ini dapat menyebabkan masalah serius pada janin dan orang yang memiliki sistem imun yang lemah. Pada wanita hamil, parasit ini berpotensi menyebabkan keguguran dan bayi lahir cacat.


Berdasarkan Journal of the Pediatric Infectious Diseases Society, contoh kelainan yang berisiko terjadi di antaranya adalah:


  • kelainan jantung,

  • kelainan paru-paru,

  • gangguan pernapasan,

  • kerusakan pada ginjal,

  • hidrosefalus,

  • mikrosefalus,

  • epilepsi,

  • gangguan pendengaran,

  • kebutaan, dan lain-lain.


Namun, harus digarisbawahi, bahwa kemungkinan keguguran dan bayi lahir cacat tersebut terjadi apabila infeksinya sudah mencapai tahap akut atau parah.

Cara Toksoplasmosis Menyebar dan Menginfeksi Manusia

Berikut adalah beberapa cara infeksi toksoplasmosis bisa menyebar dan menginfeksi manusia:


  • Menyentuh kotoran kucing saat membersihkan kucing

  • Menyentuh tanah tempat kucing jalan atau bermain

  • Makan daging yang tidak matang

  • Minum air yang terkontaminasi

Gejala Toksoplasmosis

Biasanya, penderita toksoplasmosis akan mengalami gejala berikut:


  • Sakit kepala

  • Demam

  • Merasa nyeri di sekitar badan

  • Pembengkakan kelenjar getah bening


Perlu diperhatikan, bahwa terkadang, gejala toksoplasmosis nyaris tidak terlihat. Jadi, ketika sedang hamil, sebaiknya periksakan diri ke dokter secara rutin untuk mengetahui segala jenis gangguan yang mungkin hinggap pada tubuh.

Cara Aman Pelihara Kucing saat Hamil


Meski ada sejumlah risiko, bukan berarti Anda harus takut berlebihan saat memelihara kucing. Soalnya, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk tetap sehat selama hamil tanpa perlu mengusir kucing dari rumah.


Berikut adalah beberapa cara aman untuk pelihara kucing di rumah saat hamil.

1. Bersihkan Kandang Kucing secara Rutin


Hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan kandang kucing selalu dalam keadaan bersih. Soalnya, kandang menjadi salah satu tempat yang paling sering dikunjungi oleh kucing kesayangan Anda.


Sangat disarankan, selama hamil, mintalah pasangan atau anggota keluarga lainnya untuk membersihkan kandang. 


Namun, apabila terpaksa membersihkan kandang kucing sendiri, jangan lupa gunakan alat bantu untuk melindungi diri, ya! Misalnya, menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan menggunakan sabun setelah membersihkan kotoran kucing.


Baca Juga: 7 Cara Cegah Penularan Penyakit dari Hewan Peliharaan

2. Bersihkan Kotoran Kucing


Kalau punya anabul, pasti Anda juga memiliki tempat khusus bagi kucing untuk membuang kotoran, 'kan?


Nah, tempat ini pasti akan selalu dipenuhi kotoran kucing, jadi pastikan dibersihkan secara rutin, ya! Soalnya, kotoran kucing menjadi salah satu sumber parasit toksoplasmosis.


Untuk bagian ini, Anda juga sebaiknya meminta tolong pasangan atau anggota keluarga lainnya untuk melakukan pekerjaan ini. Dengan begitu, Anda dapat mengurangi risiko bersentuhan langsung dengan kotoran kucing atau benda di sekitarnya.


Sama seperti poin pertama, jika terpaksa, gunakanlah alat pelindung diri untuk mencegah infeksi dari parasit.

3. Jangan Main dengan Kucing Liar


Terkadang, kucing liar pun banyak yang imut dan menggemaskan. Mungkin juga, Anda merasa kasihan dengan kucing liar yang tampak kelaparan.


Namun, selama hamil, hindarilah mendekati kucing liar karena bisa jadi parasit toksoplasmosis sudah hinggap di tubuh mereka.

4. Gunakan Sarung Tangan saat Berkebun


Saat berkebun, biasanya Anda akan bersentuhan langsung dengan tanah. 


Namun, parasit toksoplasmosis bisa saja berada di tanah. Mungkin juga, kucing Anda membuang kotoran di kebun. Apabila tidak memiliki perlindungan lebih, risiko Anda terkena toksoplasmosis pun semakin besar.


Salah satu cara melindungi diri dari bahaya parasit toksoplasmosis adalah dengan menggunakan sarung tangan saat berkebun.

5. Jaga Kucing agar Tidak Berkeliaran Keluar Rumah


Untuk memastikan kucing tetap bersih, sebisa mungkin jagalah kucing agar tidak pergi berkeliaran keluar rumah.


Apabila aktivitas kucing kesayangan dibatasi di dalam area rumah, tentu risiko kucing terkena parasit toksoplasmosis pun akan semakin kecil.

6. Perhatikan Makanan Kucing

Pastikanlah kucing makan makanan kucing yang sudah teruji kualitasnya. Produk ini bisa Anda dapat dari petshop atau rumah sakit hewan.


Hindarilah memberikan daging mentah atau setengah matang pada kucing. Soalnya, bisa jadi daging tersebut telah terinfeksi parasit toksoplasmosis.

7. Periksakan Kucing ke Rumah Sakit Hewan

Terakhir, periksakanlah kucing ke rumah sakit hewan secara rutin. Anda juga harus selektif dalam memilih klinik atau rumah sakit hewan untuk kucing kesayangan.


Pilihlah rumah sakit hewan yang memiliki fasilitas lengkap dan menjamin sterilitas. Salah satu rumah sakit hewan yang menjamin hal tersebut adalah Medivet Pet Hospital & Clinic yang berada di Jakarta.


Jaminan sterilitas akan mencegah kucing kesayangan tertular penyakit dari hewan lainnya yang juga diperiksa di sebuah klinik hewan. Selain itu, Anda juga akan lebih tenang karena tidak tertular penyakit dari hewan lain.


***


Itulah beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika memelihara kucing saat hamil.


Selain memastikan kesehatan kucing, jangan lupa juga memeriksakan diri ke dokter kandungan secara rutin, ya!


Untuk menghindari antrean, pesan jadwal sesi konsultasi dengan dokter kandungan lewat fitur Janji Temu Dokter di aplikasi AlteaCare saja!


Sumber:


  • Web MD. Diakses pada Agustus 2023. Pregnancy With Cats: What to Know

  • Mayo Clinic. Diakses pada Agustus 2023. Toxoplasmosis

  • Farnaz Kheirandish, Ph.D, et al. (2019). Toxoplasma Serology Status and Risk of Miscarriage, A Case-Control Study among Women with A History of Spontaneous Abortion. International Journal of Fertility & Sterility, 13(3): 184–189

  • James B. McAuley. (2014). Congenital Toxoplasmosis. Journal of the Pediatric Infectious Diseases Society, 3(Suppl 1): S30–S35

  • Centers for Disease. Diakses pada Agustus 2023. Toxoplasmosis & Pregnancy FAQs




0 Disukai
0 Komentar